Materi Perkuliahan

Model-Model Pembelajaran

Dipublikasikan pada : 6 Maret 2018.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama

diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:

  • untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja

sama

  • kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
  • jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis

kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.

  • penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

Tujuan Pembelajaran Kooperatif

  • Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas

akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam

memahami konsep-konsep yang sulit.

  • Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang

mempunyai berbagai macam latar belakang.

  • Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social

siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,

memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam

kelompok.

Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif :

Fase Indikator Aktivitas Guru
1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin

dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa

2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan

demonstrasi atau lewat bahan bacaan

3 Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok

agar melakukan transisi efisien

4 Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat

mengerjakan tugas

5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah

dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan

hasil kerjanya

6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar

siswa baik individu maupun kelompok.

Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif di Kelas

Yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan model pembelajaran kooperatif di kelas,

diantaranya:

1.pilih pendekatan apa yang akan digunakan, misal STAD, Jigsaw, Investigasi Kelompok,

dll.

2.Pilih materi yang sesuai untuk model ini

3.mempersiapkan kelompok yang heterogen

4.menyiapkan LKS atau panduan belajar siswa

5.merencanakan waktu, tempat duduk yang akan digunakan.

Beberapa pendekatan pada model pembelajaran kooperatif dan perbandingannya:

Pendekatan

Unsur

STAD Jigsaw Kelompok

Penyelidikan

Pendekatan

Struktur

Tujuan Kognitif Informasi

akademik

sederhana

Informasi akademik

sederhana

Informasi akademik

tingkat tinggi dan

keterampilan inkuiri

Informasi

akademik

sederhana

Tujuan Sosial Kerjasama

dalam

kelompok

Kerjasama dalam

kelompok

Kerjasama dalam

kelompok kompleks

Keterampilan

kelompok dan

sosial

Struktur

Kelompok

Kelompok

heterogen

dengan 4-5

orang

Kelompok heterogen

dengan 5-6 orang dan

menggunakan kelompok

asal dan kelompok ahli

Kelompok homogen

dengan 5-6 orang

Kelompok

heterogen dengan

4-6 orang

Pemilihan topik Oleh guru Oleh guru Oleh siswa Oleh guru
Tugas utama Menggunakan

LKS dan saling

membantu

untuk

menuntaskan

materi

Mempelajari materi

dalam kelompok ahli dan

membantu kelompok asal

mempelajari materi

menyelesaikan inkuiri

kompleks

Mengerjakan

tugas yang

diberikan baik

social maupun

kognitif

Penilaian Tes mingguan,

jenis tes

biasanya berupa

kuis

Bervariasi, misal tes

mingguan, jenis tes

biasanya berupa kuis

Menyelesaikan

proyek dan menulis

laporan.

 

 

 

aadesanjaya.blogspot.com/…/pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw.ht.. 

 

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/10/pembelajaran-kooperatif.html 

Pembelajaran Kooperatif  

  1. Pengertian Kooperatif

 

 

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didasarkan pada alasan bahwa manusia sebagai

makhluk individu yang berbeda satu sama lain sehingga konsekuensi logisnya manusia harus menjadi

makhluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan sesama (Nurhadi 2003: 60)

 

 

 

Abdurrahman dan Bintoro (2000) dalam Nurhadi 2003 : 61 menyatakan Pembelajaran kooperatif

adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Adapun berbagai

elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah adanya (1) saling ketergantungan positif, (2) interaksi

tatap muka, (3) akuntabilitas individual, dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan antara pribadi

atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan.

 

Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap coopartive

learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong royong harus

diterapkan :

 

1.Saling ketergantungan positif

2.Tanggungjawab perseorangan

3.Tatap Muka

4.Komunikasi antar anggota

5.Evaluasi proses kelompok (Anita Lie, 1999 : 30)

 

Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran langsung. Di samping model 

pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran

kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa (Usman, 2002 : 30).

 

Jadi pola belajar kelompok dengan cara kerjasama antar siswa dapat mendorong timbulnya gagasan

yang lebih bermutu dan meningkatkan kreativitas siswa, pembelajaran juga dapat mempertahankan

nilai sosial bangsa Indonesia yang perlu dipertahankan. Ketergantungan timbal balik mereka

memotivasi mereka untuk dapat bekerja lebih keras untuk keberhasilan mereka, hubungan kooperatif 

juga mendorong siswa untuk menghargai gagasan temannya bukan sebaliknya.

 

Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif adalah : 

  • Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar
  • Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang dan rendah.
  • Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang

berbeda.

  • Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu (Ibrahim. dkk, 2000 : 6).

 

Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa

keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam

3 dari 10

Bookmark: Tautan

Aktifkan/Nonaktifkan dukungan pembaca layar

id_IDIndonesian