Artikel Umum

Attachment

Dipublikasikan pada : 7 Februari 2021.

Kelengketan orangtua dan anak
Di sekolah, anak tidak boleh kita paksa untuk jauh dari orangtuanya biar itu timbul dari keinginannya sendiri ketika dia lebih memilih bermain bersama teman-teman dan ibu-ibu guru. Pun ada program-program yang melibatkan orangtua dan anak bersama di kelas, entah itu membaca buku, berkreasi, mengecek barang yang dimiliki, dan lain-lain.

Pun sekarang ketika anak-anak belum bisa kembali bersama ibu2 guru di sekolah tersebab pandemi ada beberapa yang tanya kegiatan apa yang diberikan? Sederhana saja, ini salahsatunya:

Kegiatan Belajar Ceria Anak di Rumah Bersama Orang Tua :

08.00 sarapan
09.00 -10.00 doa pagi, hafalan Quran dan olahraga (misal: gerak jalan, lari di tempat, lompat2, peregangan otot2 sambil berhitung)
10.00-10.15 sholat Dhuha (dampingi ketika berwudhu) dan sholat Duha bersama
10.15-11.00″Bercerita Asyiknya Liburan di dalam Rumah” (menceritakan kegiatan sehari2 di rumah) Caranya orangtua bertanya dan anak2 menjawab, tetapi anak juga dibolehkan bertanya.
Bercerita biasanya seharian melakukan apa saja dari bangun subuh sampai tidur malam jam 8 malam.
Contoh pertanyaan: Kalau bangun pagi ngapain ya biasanya?
Habis sarapan ngapain? Habis mandi ngapain? Siang hari apa ya yang kita lakukan? Sebelum tidur kita ngapain ya? dan lain-lain (itu hanya contoh silahkan orangtua buat pertanyaan sebanyak mungkin yang membuat anak merasa senang untuk bercerita kegiatan sehari-hari)
Cerita anak dicatat atau jika anak sudah bisa menulis boleh judulnya atau beberapa bagian ceritanya ditulis anak, tapi tidak boleh dipaksa jika anak tidak atau belum mau.

Mari kita bangun kedekatan anak dengan orangtua di masa pandemi ini. Ini adalah moment orangtua lebih dekat dengan anaknya, dan kembali menyadarkan kita bahwa orangtua adalah pendidik pertama dan utama anak-anaknya. Investasi pendidikan yang diberikan orangtua adalah investasi jangka panjang kita di dunia dan akhirat. Semoga anak-anak kita menjadi pribadi unggul yang berakhlakul karimah, mampu kritis dan menatap masa depan dengan optimis.

id_IDIndonesian