Artikel Umum

KEBIJAKAN PENDIDIKAN BERKARAKTER DI KAB.PURWAKARTA

Dipublikasikan pada : 6 Maret 2018.

Implementasi nilai-nilai standar administrasi dalam penataan lembaga pendidikan untuk menciptakan suatu sistem organisasi dan budaya pendidikan yang sesuai dengan visi misi yang telah dibentuk sangat dibutuhkan guna membangun komitmen pencapaian tujuan pendidikan yang berhasil. Untuk itu lembaga pendidikan perlu menyiapkan kerangka sistem manajemen lembaganya ke arah yang diinginkan sesuai dengan tujuan akhir yang mampu mencapai kesesuaian dengan keinginan yang diharapkan dari masyarakat dan mitra pendidikan tersebut. Seorang manajer dalam sebuah organisasi pendidikan harus mampu dengan ketangkasan dan keterampilannya yang khusus akan mengusahakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa kegiatan pendidikan berkarakter dengan memaksimalkan nilai-nilai kearifan loal untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik..

Dunia pendidikan kini yang terus berubah dalam era globalisasi mengakibatkan peningkatan dan standar kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang juga menjadi tuntutan yang  harus terpenuhi.Tinjauan terhadap standarisasi dan kompetensi untuk meningkatkan mutu pendidikan akhirnya berbanding terbalik dalam pengungkapan adanya kemungkinan nilai-nilai pendidikan yang terkekung oleh standar kompetensi yang menjadikan pendidikan tersebut kehilangan makna dan tujuan, tidak peduli bagaimana cara memperoleh hasil atau angka yang harus dicapai karena yang terpenting adalah memenuhi angka-angka di atas tuntutan standar saja. Sehingga terdapat peran pendidik dan peserta didik yang hanya berfikir bagaimana agar dapat mencapai standar angka pendidikan semata dengan mengenyampingkan nilai-nilai pendidikan yang seharusnya menjadi tujan utama. Pendidikan seperti kehilangan nilai dan ruh-nya, dengan tercapainya batas ketuntasan angka-angka tersebut  berbagai pihak mengabaikan hal-hal yang sangat elementer pada makna pendidikan dalam pembangungan sumber daya manusia.

Pemaparandiatasmerupakanbuktidarilemahnyafungsipemimpindalammengolahkebijakanpadasektorpendidikan. Pemimpin pendidikan pada saat ini sangat membutuhan intelektual yang menuntut berbagai kecakapan, kompetensi dan kemampuan komprehensif dalam mengambil langkah-langkah kebijakan yang diambil. Kondisi dewasa ini belum menunjukkan harapan yang maksimal sehingga masih diperlukan berbagai upaya dan strategi yang tepat guna meningkatkan kinerja dengan harapan akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

Berdasarkanhasilkajiantersebut dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: (1) para tenaga pendidik dan kependidikan mendapat bahan masukan untuk memperbaiki diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diembankan sehingga terjadi peningkatan profesionalisme diri sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, (2) para pemimpin pendidikan berperan aktif dalam pemberian kebijakan yang berkualitas guna dalam rangka perbaikan mutu pendidikan dengan menciptakan iklim pendidikan yang kondusif sehingga diharapkan ada langkah dan regulasi kebijakan kongkrit yang disikapi oleh para pemangku kebijakan serta instansi terkait dalam peningkatan mutu pendidikan.

id_IDIndonesian