Artikel Umum
Air Unesa
Air Unesa merupakan salah satu unit usaha bisnis yang memproduksi air minum kemasan. Dari paparan Bapak Didi, diperoleh informasi bahwa usaha ini bermula dari ide Prof. Djodjok (WR 4) ketika kuliah di Jepang.
Air Unesa diproduksi mulai tahun 2002 dan diproses tanpa mineral. Air tanpa mineral ini terbukti lebih bagus dibandingkan dengan air bermineral karena air bermineral mengandung TDS (zat padat) yang cukup tinggi sehingga ketika kita minum air mineral maka kerja jantung dan ginjal menjadi berat. Meskipun demikian, pada akhirnya memang sangat bergantung pada kebutuhan mineral masing-masing individu. Namun, untuk memenuhi kebutuhan mineral, dibandingkan dengan minum air mineral, Bapak Didi mengemukakan bahwa kita dapat memenuhinya dengan minum sayur, buah, dan makanan lain yang bergizi. Air unesa ini juga mensupport produk di apotek untuk pengobatan dan kecantikan.
Untuk mendapatkan air mineral ini ada alat khusus yang digunakan. Dari 100 liter air bahan baku, kira-kira hanya menghasilkan 40% air mineral sehingga harga jualnya di atas pasaran air mineral. Bahan baku air diperoleh dari sumber air Brigen-Pandaan dan Pacit. Kemasan yang diproduksi adalah gelas 240 ml, botol 600 ml, dan galon 19 liter. Usaha ini mirip dengan usaha fotokopi, sembako, dan sejenisnya. Jika hanya produksi dan jual sedikit maka biaya operasional tidak akan terpenuhi.
Dalam perkembangannya, Bapak Didi mengakui bahwa konsumen air Unesa ini terus meningkat sehingga usaha air ini juga terus diperbesar. Menurutnya, jika tidak diupayakan untuk maju maka usaha ini hanya akan jalan di tempat. Ia mengakui bahwa para pimpinan terdahulunya melewati masa-masa yang tidak mudah dalam membangun unit bisnis ini, mulai dari perizinan, termasuk izin BPOM, izin merek, dan sebagainya hingga yang tidak kalah berat adalah operasionalnya. Untuk belanja penutup gelas, Air Unesa harus membeli penutup yang minimal pemesanannya 130 ribu buah; membeli gelas, membeli karton dus minimal pemesanan 4.000 karton, galon minimal 1000. Keperluan bahan habis pakai ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Belum lagi gaji karyawan. Ia akui gaji karyawan di unit ini masih di bawah UMR. Saat ini, Unit Air Unesa memiliki 9 orang karyawan yang meliputi 3 orang karyawan di bidang produksi, 4 orang pengantar, dan 2 orang administrasi.
Strategi pemasaran ke konsumen yang dilakukan oleh unit bisnis ini adalah dengan agen dan jemput bola ke keluarga-keluarga. Untuk agen sistemnya investasi. Diakui Bapak Didi, pemasaran melalui iklan tidak dilakukan. Keputusan itu diambil atas pertimbangan teori ekonomi. Ia khawatir jika iklan direspon positif dan akhirnya menimbulkan banyak permintaan, pihak Air Unesa tidak dapat memenuhinya karena masih dalam produksi terbatas mengingat alat, bahan, dan SDM juga terbatas. Hingga saat ini, air Unesa didistribusikan utamanya untuk kepentingan lingkungan kampus, seperti ke setiap unit dan lembaga, wisuda, pesanan keluarga dan agen.
Dalam mengelola unit bisnis yang bersifat mandiri ini, pihak Air Unesa selalu berkonsultasi pada SPI (Satuan Pengawas Internal) yang notabene berlatar belakang akuntan. Dari SPI inilah diperoleh arahan-arahan agar unit bisnis ini harus memiliki catatan stok bahan baku, catatan barang keluar masuk, dan catatan-catatan sejenisnya yang digunakan sebagai alat kontrol.
Magang Dosen Dikti 2017