Artikel Umum

Komunikasi Orang tua dan anak, terkadang menjadi sulit (Hipnoparenting program spesial realist)

Dipublikasikan pada : 7 Maret 2018.

Komunikasi Orang tua dan anak, terkadang menjadi sulit

(Hipnoparenting program spesial realist)

 

Setiap individu sejak dilahirkan sampai tumbuh menjadi dewasa, telah memiliki karakteristik tersendiri seperti bakat, minat, kepribadian, sifat, serta kecerdasan. Karakteristik inilah yang membedakan antara individu yang satu dengan individu yang lain. Salah satu karakteristik penting yang harus diperhatikan adalah kepribadian serta perkembangannya. Orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga harus memperhatikan perbedaan perkembangan pribadi anaknya. Hal ini perlu dilakukan karena perkembangan kepribadian anak akan mengarah kepada pembentukan konsep diri. Pembentukan konsep diri anak, baik positif atau negatif, akan mempengaruhi pola kepribadian dan perilaku anak di masa yang akan datang.

“Perkembangan berlangsung sesuai dengan iramanya. Hukum irama berlaku untuk perkembangan setiap anak” (Zulkifli Lubis). Dapat dikatakan setiap anak mempunyai pola perkembangan tertentu pada setiap tahap usia perkembangannya. “Setiap fase perkembangan memiliki ciri dan sifat yang khas” (Singgih D. Gunarsa). Oleh karena itu pada setiap fase perkembangan terdapat tugas perkembangan yang khas pula.

Remaja awal yang biasa dialami oleh anak berusia antara dua belas dan lima belas tahun, merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa remaja. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan seksual yang pesat antara lain pembesaran buah dada dan pinggul pada perempuan, serta otot-otot tubuh, dada dan lengan pada laki-laki. Tugas perkembangan yang dialami, antara lain anak cenderung untuk selalu berada dalam kelompok, menerima peranan sosial sebagai laki-laki atau perempuan, menerima keadaan jasmani dan mampu menerima secara positif. Adanya perubahan fisik, seksual serta tugas perkembangan yang berbeda dari masa kanak-kanak ini menimbulkan perubahan pula dalam pembentukan konsep diri remaja awal. Pada masa ini anak merasa gelisah, dan tidak tenang, timbul penentangan terhadap orang lain atau orang dewasa yang lebih berkuasa. Hal ini terlihat dari perilakunya, kadang-kadang tidak sopan, enggan bekerja. Dengan perubahan ini remaja awal mempertanyakan pandangan orang lain terhadap dirinya. Pandangan ini merupakan arah pembentukan konsep diri yang menentukan pembentukan identitas diri. Berdasarkan hal tersebut di atas sebenarnya remaja awal membutuhkan dukungan dan pengertian dari orang lain.

Menurut Elizabeth B. Hurlock mengemukakan bahwa,  “Pertama-tama, orang yang paling berarti dalam kehidupan anak ialah anggota keluarga. Akibatnya pengaruh keluarga terhadap perkembangan konsep diri dominan sekali”. Dalam hal ini orang tua tentulah merupakan anggota keluarga yang paling berpengaruh dalam perkembangan maupun pembentukan konsep diri anak. Salah satu aspek yang mempengaruhi pembentukan konsep diri anak adalah komunikasi antara orang tua dan anak, “Pandangan orang tua terhadap anak seperti yang dikomunikasikan lewat tindakan mereka sehari-hari itulah penentu utama bagi konsep diri anak” (Sven Wahlroos).

Orang tua dapat memberikan bentuk pemahaman dan pengertian melalui komunikasi yang tepat, sehingga anak merasa dihargai oleh orang dewasa. Walaupun dapat dikatakan pada masa ini anak mulai lebih bergaul dalam kelompok, tetapi tetap membutuhkan dukungan dari orang yang dapat memberi rasa aman dan kebebasan secara psikologis, yaitu orang dewasa yang memahami dan mengerti keadaan dirinya.

Kenyataannya, tidak semua orang tua memahami gejolak dan masa transisi yang sulit bagi anak. Orang tua merasa sudah cukup memenuhi kebutuhan anak baik secara emosional maupun materil sehingga perubahan sikap dan pemberontakan anak dianggap sebagai ancaman terhadap kewibawaan orang tua. Akibatnya anak semakin jauh dari orang tuanya, hal ini dapat menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan karena komunikasi antara orang tua dan anak tidak berlangsung dengan baik. Anak melarikan diri dan lebih mematuhi kelompoknya karena kelompoknyalah yang mau memahaminya. Sikap anak semakin sukar dipahami orang tua, sementara itu anak menganggap orang tua tidak mengerti dirinya. Berdasarkan hal tersebut timbul pemikiran apakah mungkin semua disebabkan kurang efektifnya komunikasi yang terjalin antara remaja awal dan orang tua.

Tidak sesuainya perilaku Anak pada masa remaja awal dengan harapan orang tua, serta kurang efektifnya komunikasi orang tua dengan anak menyebabkan hubungan antara orang tua – anak sering yang sering terganggu, hal ini dikarenakan sering terjadi kesalah pahaman antara maksud dan tujuan orang tua dengan apa yang ditangkap oleh anak, akibatnya anak menjadi salah arah, dan terbentuklah konsep diri yang negatif.

Penting sekali bagi orang tua untuk dapat dapat memahami maksud dan pola pikir anak sesuai dengan taraf perkembangannya. Sehingga kelak orang tua dapat membimbing anak menuju arah perkembangannya sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.

 

Berikut adalah petikan karya Kahlil Gibran dalam bukunya ”The Prophet” mengenai anak :

Anak

Anakmu bukan milikmu

Mereka adalah putra-putri sang hidup,

yang rindu akan dirinya sendiri

Mereka lahir lewat engkau tetapi bukan dari engkau

Mereka ada padamu, tetapi bukan milikmu

Berilah mereka kasih sayang,

namun jangan berikan pemikiranmu

Karena pada mereka ada alam pikiran sendiri

Patut kau berikan rumah bagi raganya,

namun tidak bagi jiwanya

Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan

yang tiada dapat kau kunjungi,

sekalipun dalam mimpimu

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,

namun tidak boleh membuat mereka menyerupai engkau

Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur

ataupun tenggelam ke masa lampau

Engkaulah busur tempat anakmu,

anak panah hidup, melesat pergi

( Kahlil Gibran )

 

id_IDIndonesian